Wahyu 13:18 merupakan bagian dari pekabaran Wahyu 13 yang menjadi sebuah perdebatan untuk mempersalahkan orang lain. Pemahaman kebanyakan orang mengenai "666" diartikan sebagai Vicarius Filii Dei. Sejak zaman Marthin Luther gelar ini di gunakan untuk menghitung bilangan 666.
Jika "666" kita artikan sebagai Vicarius Filii Dei, maka kita akan menghadapi masalah menghitung bilangan nilai huruf-hurufnya karena Alkitab tidak menentukan menggunakan bahasa apa yang dipakai untuk menafsirkan arti sepenuhnya bilangan 666. Stefanovic mencoba menafsirkan 666. Ia berpendapat "Bilangan 666 mengidentifikasi karakter yang benar binatang yang keluar dari dalam laut yaitu meninggikan diri, melawan terhadap Tuhan dan mengakui pemujaan dan kesetiaan dunia."
Bila orang Kristen membicarakan tentang 666, maka harus kembali kepada dasar atau prinsip yang ada dalam Alkitab. Dalam Alkitab tampak bahwa makna "666" adalah tabiat binatang.
Berikut ini saya akan mensurvei komentar para penulis tentang makna bilangan 666 di wahyu 13:18. Survei ini dapat dibagi atas dua bagian, yaitu pertama, penerapan lahiriah dan kedua penerapan rohani.
Penerapan Lahiriah
William Barclay
William mengomentari angka "666" dalam Wahyu 13:18 untuk mengungkapkan maknanya berhubungan dengan penjumlahan. Ia mengatakan, "Angka 666 adalah sebuah kode yang berhubungan dengan pejumlahan bilangan. Sekarang itu telah jelas dimanapun juga Kode itu berhubungan dengan jumlah bilangan." Berdasarkan pernyataan William Barclay ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Foy E. Wallace
Wallace mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai angka latinisasi. Ia mengatakan, "bahwa ia menyetujui pendapat Irenaeus bahwa "Angka 666 adalah angka latinisasi.Yaitu L=30, A=1, T=300, E= 5, I=10, N=50, tertentu, A=1, B=2 dan seterusnya." Berdasarkan pernyataan Wallace ini, ia menyatakan "666" sebagai
Penerapan Lahiriah
Lehman Stranss
Stranss mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menyetujui bahwa 666 adalah angka latinisasi . Ia mengatakan,"Angka 666 adalah angka latinisasi dan nama latin bagi kaisar Nero adalah Neron dan bila di jumlah N=50, E=6, R=500, O=60, N=50 dan jumlah seluruhnya adalah 666.". Berdasarkan pernyataan Lehman Stranss ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Donald Grey
Grey mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai angka latinisasi. Ia mengatakan "bahwa Vespasian(69-79AD), Titus(79-81AD), dan Domitian (81-96AD) bila di jumlah ketiga nama kaisar yang bermarga Titus ini maka berjumlah 666." Berdasarkan pernyataan Donald Grey ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Andreas Helwig
Helwig mengomentari angka "666" dalam Wahyu 13:18 aebagai angka latinisasi. Ia mengatakan "bahwa makna angka 666 adalah Vicarius Filii Dei yang artinya wakil putra Allah, gelar untuk Paus di Roma." Nilai yang kuantitatif ini total 666 sebagai berikut: V=5, I=1, C=100, A=0, R=0, I=1, U=5, S=0, F=0, I=1, L=50, I=1, I=1, D=500, E=0, I=1. Berdasarkan pernyataan Andreas Helwig ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Stephen Haskell
Haskell mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 berhubungan dengan gelar Paus.Ia mengatakan "Ia yang diakui Wakil putra Allah(Vicarius Filii Dei), di dalam gelarnya membawa bilangan enam ratus enampuluh enam. Yang mengagungkan dirinya di atas Tuhan surga, membentuk gambaran binatang itu." Berdasarkan pernyataan Stephen Haskell ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
T.A. Burkill
Burkill mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai pelambang keuskupan dan pengajaran agama Roma Katolik. Ia mengatakan, "Angka 666 adalah pelambang keuskupan dan pengajaran agama Roma. Hal ini terlihat dalam setiap kegiatan liturgy ibadah juga menggunakan bahasa dan kebudayaan latin." Berdasarkan pernyataan Burkill ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Jhon Philips
Philips mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 berhubungan dengan gelar Paus dan gereja Katolik. Ia mengatakan, "Nama binatang buas, ketika itu dikenal, akan menghasilkan bilangan 666. Orang-Orang sudah melihat di dalamnya suatu tanda identifikasi untuk Paus dan Nero." Berdasarkan pernyataan Jhon Philps ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Makna Rohaniah
Vernon J. Mcgee
Mcgee mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai bilangan kuantitatif yang harus dibiarkan berdiri sendiri . Ia mengatakan"Suatu nilai kuantitatif terikat dalam bilangan tersebut dan kita harus membiarkannya berdiri sendiri. kita harus menyajikan Yesus Kristus yang membuat kita berhasil melewati periode kesengsaraan yang besar." Berdasarkan pernyataan Vernon J. Mcgee ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Dave Hagelberg,
Hagelberg mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai sebuah bilangan yang melambangkan ke tidak sempurnaan. Ia mengatakan "Bilangan 666 melambangkan ke tidak sempurnaan sebagaimana bilangan 777 melambangkan kesempurnaan." Berdasarkan pernyataan Dave Hagelberg ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
James L. Belvins
Belvins mengomentari bilangan "666" dalam Wahyu 13:18 sebagai bilangan simbolis untuk usaha manusia yang terbaik yang manusia dapat lakukan. Ia mengatakan "Jika nama Yesus yang sama 888 dan 777 dipertimbangkan bilangan sempurna, maka makna 666 dimaksudkan untuk menjadi bilangan simbolis untuk yang terbaik bagi usaha manusia yang manusia dapat lakukan." Berdasarkan pernyataan James L Belvins ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
A.C. Gaebelein
Gaebelein mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 adalah bilangan manusia yang jatuh . Ia mengatakan, "Saya beranggapan bahwa kita hanya perlu mengetahui bahwa bilangan 666 adalah angka manusia yang jatuh dan karenanya berarti ketidak sempurnaan." Berdasarkan pernyataan A.C. Gaebelein ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Peter Wongso
Wongso mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai lambang serangan setan terhadap jemaat yang sifatnya terbatas dan tidak sempurna. Ia mengatakan "Jikalau kita meneliti pemberitaan kitab Wahyu san melihat adanya serangan setan terhadap jemaat semuanya sangat terbatas sifatnya dan tidak sempurna." Berdasarkan pernyataan Peter Wongso ini,ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Louis T. Talbot
Talbot mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai Trinitas setan. Ia mengatakan "bahwa trinitas enam yaitu untuk tiga serangkai setan berlawanan dengan yang Trinitas tujuh yaitu tiga serangkai Tuhan"Berdasarkan pernyataan Louis T.Talbot ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Torrance
Torrance mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 adalah Setiap kejahatan yang sedang menanamkan tabiatnya pada setiap pribadi manusia . Ia mengatakan "bahwa makna 666 adalah setiap saat kejahatan tersembunyi didunia yang membangun patungnya dan menanam kesannya pada setiap pribadi, pikiran dan perilaku umat manusia." Berdasarkan pernyataan Torrance ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Eldon George Ladd
Ladd mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa 666 hanya menonjolkan perbandingan anti Kristus dan Kristus. Ia mengatakan "bahwa bilangan nama Yesus dalam bahasa Yunani adalah 888. Kalau bilangan 888 dibandingkan dengan bilangan anti Kristus, maka kontras antara yang benar dan yang palsu yang ditonjolkan." Berdasarkan pernyataan Eldon George Ladd ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Dari hasil survei berupa komentar Alkitab dari berbagai sumber tentang makna "666" dalam kitab Wahyu 13:18, maka dapat dirangkumkan ada dua penerapan makna"666" yaitu:
Pertama, sebagai penerapan lahiriah yang dimaksudkan menekankan makna yang menggunakan matematika. Hal ini mencakup pernyataan yang berhubungan penjumlahan bilangan, prnggunaan angka latinisasi, dan menunjuk organanisasi, nama, lembaga, dan agama sebagai pelaku 666, seperti yang dinyatakan William Barclay; Foy E. Wallace;Lehman Stranss; Donald Grey; Andreas Helwig; Stephen Haskell; T.A. Burkill; Jhon Philips.
Kedua, sebagai penerapan rohani berfokus pada penafsiran yang mengunakan hikmat sorgawi. Penerapan rohani ini menekankan bahwa anti Kristus disini bukanlah melambangkan organanisasi, nama, lembaga, dan agama sebagai penerapan 666 melainkan siapa saja dapat menjadi penerapannya. Makna rohaniah bilangan 666 yang dikatakan penulis adalah bilangan Kuantitatif yang harus dibiarkan berdiri sendiri, sebuah bilangan yang melambangkan ketidak sempurnaan, sebagai bilangan simbolis untuk usaha manusia yang terbaik yang manusia dapat lakukan, bilangan manusia yang jatuh, sebagai lambang serangan setan terhadap jemaat yang sifatnya terbatas dan tidak sempurna, Lambang trinitas setan, Setiap kejahatan yang sedang menanamkan tabiatnya pada setiap pribadi manusia, hanya menonjolkan perbandingan anti Kristus dan Kristus Seperti yang dikatakan Vernon J Mcgee; Dave Hagelberg; James L Belvins; A.C Gaebelein;Peter Wongso; Louis T Talbot; Torrance; Eldon George Ladd.
Demikian di Informasikan bahwa Post kali ini tidak menyinggung "Agama" sedikitpun!!!. Hal ini telah banyak mendapat izin dari pihak terkait.
0 komentar:
Posting Komentar