Informasi Variasi & Islamabad - Tentara Pakistan menolak hasil penyelidikan Amerika Serikat (AS) yang menyebutkan tewasnya 24 tentara Pakistan, dalam sebuah serangan udara bulan lalu disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan kedua belak pihak.
Laporan yang dikeluarkan AS itu ditujukan untuk meredakan ketegangan hubungan kedua negara. AS memiliki kepentingan kerja sama militer dengan Pakistan
terkait perang Afganistan.
"Militer Pakistan tidak setuju dengan penyelidikan NATO sebagaimana yang dilaporkan oleh media. Laporan penyelidikan minim fakta." ujar salah seorang pejabat militer Pakistan seperti dikutip Associated Press, Jumat, (23/12/2011).
Pakistan membantah pernyataan AS tersebut dengan mengatakan, tentara Pakistan tidak melakukan kesalahan dan mengklaim serangan itu merupakan tindakan yang disengaja.
Pakistan telah membalas serangan tersebut dengan menutup jalur perbatasannya dengan Afganistan. Jalur perbatasan ini biasa digunakan untuk memasok berbagai peralatan dan menutup landasan yang biasa digunakan oleh pesawat Amerika.
Para pejabat NATO mengatakan sejauh ini rute pasokan tidak mempengaruhi operasi tentara AS. Namun pada akhirnya hal itu akan terjadi jika keadaan tidak kunjung membaik.
Belum usai penyelidikan terhadap serangan udara lalu. Ketika itu, dua pos militer milik Pakistan di sepanjang perbatasan Afganistan mendapat serangan dari tentara AS. Rakyat Pakistan yang marah menuntut permintaan maaf atas insiden tersebut.
Sementara itu AS membantah insiden tersebut adalah sebuah serangan dengan mengatakan pasukannya telah lebih dahulu diserang. Rentetan insiden belakangan ini kerap mewarnai hubungan Pakistan dan AS.
Aksi protes anti-Amerika berawal Januari lalu ketika seorang anggota CIA menembak mati dua warga Pakistan di Kota Lahore.
Kemarahan rakyat Pakistan diperparah oleh serangan AS yang menewaskan Osama bin Laden di kota Abbottabad. Pakistan berang karena AS tidak melakukan pemberitahuan atas operasi militer yang berlangsung Mei lalu.
0 komentar:
Posting Komentar