Informasi Variasi - WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta mengatakan, tentara AS mampu memenangkan dua peperangan sekaligus, yakni perang di Semenanjung Korea dan perang terhadap Iran meski AS mengurangi kekuatan militernya.
"Kita bisa berperang di Semenanjung Korea, dan tiba-tiba bergerak menuju Iran untuk menutup Selat Hormuz," ujar Panetta saat berkunjung ke markas tentara AS di Landstuhl Regional Medical, Jerman, seperti dikutip The Examiner Washington, Sabtu, (4/2/2012).
Dua negara tersebut mungkin memang terletak di dua kawasan yang berbeda, namun ada satu persamaan yang membuat keduanya menjadi perhatian khusus AS yakni, senjata nuklir.
Nuklir Korea Utara telah sejak beberapa dekade lalu menimbulkan kecemasan bagi AS. Bahkan hingga kini setelah pemimpin tertinggi negara Kim Jong II wafat kekhawatiran AS terhadap negara yang terisolasi itu belum menurun.
Tidak jauh berbeda dengan Korea Utara, Iran pun menimbulkan kekhawatiran yang sama bagi AS. Proyek Nuklir di Negara Para Mullah itu telah membuat AS menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Iran. Sanksi ekonomi diharapkan dapat menekan Iran untuk menghentikan program nuklirnya.
"Kita harus memiliki kemampuan untuk dapat menghadapi musuh kita, untuk tidak hanya mencegah mereka, tetapi mengalahkan mereka. Dan kita bisa melakukannya dengan kekuatan yang kita miliki," imbuhnya.
Panetta pun meyakinkan tentara AS, bahwa mereka dapat mengalahkan dua musuh sekaligus. Namun menurut Panetta, adanya pengurangan kekuatan militer akan sulit membuat perang terhadap Iran dan Korea Utara menjadi dua perang besar sekaligus seperti yang terjadi di Irak dan Afghanistan.
0 komentar:
Posting Komentar